Kasus DBD di Sikka Didominasi Anak Sekolah, Lembaga Pendidik Diminta Waspada

- Jumat, 3 Februari 2023 | 17:31 WIB
Pasien DBD yang masih dirawat du RSUD TC Hillers Maumere (Sikka.victorynews.id/Yunus Atabara)
Pasien DBD yang masih dirawat du RSUD TC Hillers Maumere (Sikka.victorynews.id/Yunus Atabara)

SIKKA, VICTORYNEWS - Kasus demam berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sikka terus meningkat. Didominasi anak sekolah.

Oleh karena itu kepada lembaga pendidikan diminta untuk peduli pemberantasan sarang nyamuk dan selalu waspada penyebaran

Demikian dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus kepada media ini Jumat (3/2) siang terkait DBD di Sikka.

Baca Juga: Lestarikan Lingkungan Hidup, NasDem Go To School Bagikan Tanaman Buah di Sikka

"Kasus DBD di Sikka didominasi oleh anak usia sekolah. Lembaga pendidik diminta peduli dan wadpada," kata Kadis Kesehatan Kabupaten Sikka.

Herlemus menjelaskan saat ini kasus DBD di Sikka sudah mencapai 121 kasus. Sebanyak 24 kasus masih dirawat sedangkan 97 kasus dinyatakan sembuh

Dari 121 kasus DBD lanjut Herlemus sebanyak 80 kasus adalah anak sekolah di bawah usia 15 tahun. Pasien diatas 15 tahun hanya 12 kasus dan sisanya bayi dua tahun kebawah.

Baca Juga: Jalan Rusak, Seorang Ibu Hamil di Sikka Terpaksa Dibawa Pakai Gerobak ke Puskesmas Feondari

Sebanyak 24 kasus yang masih dirawat saat ini, 23 kasus di RSUD dr. TC Hillers Maumere dan 1 kasus di RS St Gabriel Kewapante.

Dari data yang ada lanjut Herlemus bahwa penyebaran DBD tertinggi berada di lingkungan sekolah dan selebihnya di rumah.

Oleh karena itu, pihak sekolah dan masyarakat diminta untuk meningkatkan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakulan 3M Plus.

Yakni, menguburkan barang bekas yang berpotensi menampung air, menguras tempat penampungan air dan menutup rapat tempat penampungan air.

Baca Juga: Puskesmas Beru Tertinggi Kasus DBD di Kabupaten Sikka, Masyarakat Diminta Berantas Sarang Nyamuk

"Kalau sampai ada sekolah yang menonjol Kasus DBD maka kami akan merekomendasikan agar sekolah itu diliburkan," kata Herlemus.

Herlemus berharap, agar setiap ada kasus demam yang disertai oanas tinggi harus dicurigai sebagai DBD dan segera dibawa ke Puskesmas atau langsung ke Rumah Sakit.

Halaman:

Editor: Yunus Atabara

Tags

Terkini

X