SIKKA, VICTORYNEWS - Curah hujan yang tidak menentu, membuat sebagian tanaman jagung milik petani, diserang hama ulat grayak.
Serangan hama ulat grayak itu terdapat di kebun petani di Dusun Waipare B Desa Watumilok, di Desa Watuliwung Kecamatan Kangae.
Kondisi ini membuat PPL di BPP Kecamatan Kangae bertindak cepat, dengan melakukan edukasi terhadap petani terkait pola penggunaan insektisida Siklon untuk membasmi ulat
Baca Juga: ASN di Sikka Order 3 Ton Beras Lokal Premium dari Perum Bulog Maumere
Kepala BPP, Kecamatan Kangae, Heribertus Patrisius kepada media ini Selasa (24/1) megatakan sejak awal ditemukan adanya hama ulat grayak di wilayah kecamatan Kangae, PPL langsung bergerak di lapangan.
"Sejak awal diketahui adanya serangan hama ulat grayak, kami langdung turun mendampingi petani, melakukan penyemprotan menggunakan insektisida Siklon," kata Heribertus.
Selain itu melakukan pelatihan dan edukasi kepada petani terkait penggunaan insektisida siklonpada tanaman jagung yang diserang hama ulat.

"Kami melatih dan mendamping petani, untuk membasmi ulat agar tidak meluas," tambahnya.
Menurut Heribertus bahwa ulat gerayak atau spodoptera yang merupakan hama yang sangat merusak bagian pucuk tanaman jagung yang baru tumbuh.
"Sebelum hama ulat menyerang, kami sudah sosialisasikan ke petani, kalau melihat gejala ulat gerayak langsung disemprot dengan Siklon," ujarnya.
Heribertus menjelaskan, insektisida Siklon dalam satu sachset dilarutkan dengan air empat gelas.
Baca Juga: 582 PPS di Kabupaten Sikka Diminta Tidak Memihak Calon atau Parpol Tertentu
Selanjutnya satu gelas air yang sudah dilarutkan dengan insektisida Siklon, dicampurkan air 15 liter atau 1 tengki lalu disemprotkan pada tanaman jagung.
Ia mengakui untuk wilayah Kecamatan Kangae sering terjadi hama ulat grayak dan hama belalang. Namun tahun ini lanjutnya, hanya hama ulat grayak