SIKKA, VICTORYNEWS - Polisi sebagai aparat penegak hukum, dan juga sebagai pengayom dan pelindung masyarakat memiliki cara tersendiri menghadapi persoalan di lapangan.
Kesabaran Bripka Albert Jawa Ama Keraf, Kanit Sabhara Polsek Kewapante, Polres Sikka saat dipalak 12 pemuda mabuk di Jalan Nairoa depan Depot Pertamina Desa Tanaduen, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka NTT 18 November 2022 lalu.
Tetap tenang dan sabar menghadapi aksi brutal 12 pemuda mabuk, yang palang jalan, memukul bodi mobil, meminta uang dan merampas hp miliknya sekitar pukul 01.00 Wita dini hari di Bolawolon.
Baca Juga: Pelatih Eltras FC Optimis Masuk Final Dalam Turnamen Sepak Bola Dewi Sartika Cup U.23
Sikka.victorynews.id saat menemui Bripka. Albert Keraf di Polsek Kewapante, Selasa (29/11) siang menuturkan, merasa prihatin melihat ulah anak muda yang berbuat onar di tengah masyarakat.
"Saya tidak emosi, tetapi sebaliknya saya kasihan memikirkan masa depan anak muda seperti mereka yang setiap saat selalu meresahkan warga," kata Bripka Albert.
Bripka Albert menceritakan saat kejadian dirinya bersama anggota lainnya sedang piket di penjagaan Polsek Kewapante. Sekitar pukul 12.00 malam, dirinya pulang makan di rumah dengan mengemudikan sebuah mobil pickup.
Baca Juga: Pupuk Subsidi Langka, Ignasius Iking Produksi Pupuk Organik Cair, dari Kulit Pisang
Sekitar pukul 01.00 dini hari saat kembali dari rumah menuju Polsek Kewapante persis di depan Depot Pertamina tiba tiba dihadang sekelompok pemuda yang meminta uang dan rokok.
Saat memberi uang kepada salah satu dari kelompok anak muda itu, yang lainnya ada yang pukul menggunakan kepalan tangan di bodi mobil dan satu orang diantaranya mengambil handphone miliknya.
Melihat itu Bripka Albert langsung turun dari mobil dan menahan salah satu diantara kelompok pemuda mabuk. Melihat kawannya ditahan langsung kabur di kegelapan malam.
Baca Juga: Seorang Pengusaha di Sikka, Gelar Turnamen Sepak Bola Dewi Sartika Cup U.23
"Saya tahan satu orang, awalnya dia tidak mau mengakui teman temannya. Anak itu lalu saya bawa ke rumah orang tuanya dan akhirnya dia mengaku, di depan orang tuanya," kata Albert
Berawal dari informasi anak tersebut, langsung mendatangi rumah masing masing dari 12 pemuda itu dan akhirnya berhasil dikumpulkan di rumah salah satu aparat Desa Tanaduen.
"Lalu besoknya bersama Babinsa dan Babinkamtibmas serta aparat desa panggil orang tua dari 12 pelaku untuk diselesaikan di kantor desa," kata Albert