SIKKA, VICTORYNEWS - Seluruh supir angkot dengan armadanya masing masing melakukan mogok masal di Kantor DPRD Sikka. Para supir menuntut penyesuaian tarif dari pemerintah.
Akibatnya arus mobilisasi masyarakat macet total. Sejumlah anak sekolah yang sehari hari mengandalkan angkutan umun terlantar saat pulang dari sekolah.
Sejumlah siswa SMP dan SMA dalam Kota Maumere terpaksa jalan kaki, saat pulang dari sekolah. Sedangkan beberapa diantaranya yang rumahnya jauh dari sekolah terpaksa naik ojek.
Baca Juga: Ratusan Supir Angkot Datangi Kantor DPRD Sikka Menuntut Kenaikan Tarif Angkutan
Selain itu para pedagang sayur, ubi dan pisang di Pasar tingkat Maumere yang rata rata dari Brai, Nele, Tomu dan Koting, terpaksa dari Pasar naik ojek saat kembali ke rumah mereka.
Maria Maryanti (50) warga Brai, yang sehari hari berjualan sayur di Pasar tingkat Maumere saat ditemui sikka.victorynews.id Senin 5 September 2022 mengaku heran karena tidak angkutan yang jalan.
"Tidak tahu kenapa, hari ini tidak satupun oto (angkutan) yang jalan. Biasanya banyak yang tunggu penumpang di sini," kata Maria.
Baca Juga: Julie Sutrisno Laiskodat Bantu 21 unit Alsintan, di Kabupaten Flores Timur
Hal senada disampaikan Yohanes Padau (40) warga Tomu, yang setiap hari berjualan ubi kayu (singkong) di Pasar Tingkat, yang terpaksa naik ojek saat pulang dari Pasar.
"Setiap hari kami langganan sebenarnya, pagi dijemput dan siang sekitar jam 11 dia jemput. Tapi sampai sekarang oto tidak ada," ujarnya dengan nada heran.
Diketahui sejumlah angkot gelar aksi mogok di Kantor DPRD Sikka dan meminta agar pemerintah segera mengeluarkan tarif baru penyesuaian pasca kenaikan BBM Sabtu lalu.
Baca Juga: Petani dan Nelayan Wajib Tahu, Tata Cara Pembelian Solar dan Pertalite Bersubsidi
Ratusan Supir Angkutan kota memarkirkan angkutan mereka di halaman gedung DPRD Sikka sambil menunggu penyesuaian tarif angkutan dalam kota, pedesaan dan provinsi dari Dinas Perhubungan Provinsi NTT.***
