"Kalau saat ini, kita masih gampang dapat beras, walau kadang kita harus datangkan dari luar NTT. Tetapi untuk ke depannya semakin sulit dan kompleks," ujarnya.
Kadis Pertanian Kabupaten Sikka Yohanes Emil Satriawan, dalam laporannya menjelaskan kegiatan ekspos pembangunan pertanian di Kabupaten Sikka tidak hanya sekedar paparan program.
"Kami berharap masukan dan arahan yang sifatnya strategis untuk kelanjutan pembangunan pertanian di Kabupaten Sikka," kata pria yang akrab disapa Jemy Sadipun.
Menurut Jemy, kehadiran pejabat dari Kementrian Pertanian di Maumere diharapkan membawa tonggak baru, agar sektor pertanian di Kabupaten Sikka bisa menjadi leading sektor menuju revulusi industri pertanian 4.0.
Baca Juga: Atasi Masalah Busuk Buah pada Kakao, Pemkab Sikka Kerjasama Puslitkoka Jember
Perubahan ini tidak bisa dipungkiri dan kita hindari mengingat arus informasi sehingga koordonasi kerja semakin mudah untuk diimplementasikan melalui pencanangan oleh Menteri Pertanian yakni Konstratani (Komando Strategi Pertanian).
Pencanangan di Kabupaten Sikka melibatkan 21 BPP sebagai Central Of Exsellence semua aktifitas pertanian," ungkap Satriawan.
Baca Juga: Forkot Maumere Segel Kantor Bupati Sikka, Asisten III Robert Ray, Larang Wartawan Jangan Tulis
Turut hadir saat kegiatan Ekspos Pembagunan Pertanian yakni Peneliti Utama Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Sekjen Pertanian Kementrian Pertanian Prof. Dr. Erizal Jamal.
Pejabat yang mewakili Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Propinsi NTT Robertus Ongo, Kadis Pertanian Kabupaten Sikka Yohanes Emil Satriawan, serta BPP Kecamatan.***