VICTORY NEWS, SIKKA - Dalam mendorong kemajuan ekonomi masyarakat, pemerintah terus berinovasi membuka pasar malam atau pasar akhir pekan di Taman Tugu Tsunami Maumere.
Marsel Ishak (54) warga Kewapante, menilai kebijakan pemerintah yang membuka pasar malam, adalah sebuah inovasi baru dalam menggerakkan ekonomi rakyat.
Namun ia menyayangkan bahwa kegiatan di Taman Tugu Tsunami tidak memperhatikan kebersihan dan kenyamanan pengunjung seperti ketersediaan tempat sampah dan WC umum.
Dimana hari pertama pasar akhir pekan lanjut Marsel Ishak menyisahkan sampah yang berserakan di Taman Tugu Tsunami. Selain itu banyak pengunjung yang buang air kecil di pinggir pagar belakang tugu tsunami.
"Baru hari pertama sampah berserakan di mana-mana dalam taman. Orang kencing di bawah pohon di belakang tugu tsunami. Jadi tolong siapkan tempat sampah dan WC umum," kata Marsel Ishak.
Lebih jauh dikatakan Marsel Ishak, Taman Tugu Tsunami adalah taman rekreasi sekaligus edukasi tentang history gempa bumi yang disertai tsunami 12 Desember 1992 silam.
Karena itu tambahnya, pemerintah harus mengkaji kembali penetapan Taman Tugu Tsunami sebagai tempat pelaksanaan pasar akhir pekan.
Marsel meminta agar pemerintah memaksimalkan dua lokasi yang sudah ditetapkan sebagai tempat jajanan kuliner, yakni di Bronjong Kelurahan Kabor dan di belakang Stadion Gelora Samador.
"Kenapa harus buka pasar malam di Taman Tugu Tsunami, lalu kenapa dua tempat itu tidak dimaksimalkan, kalau membuka kegiatan kuliner di malam hari," ujarnya.
Terkait kondisi ini lanjut Marsel Ishak akan mempertanyakan langsung kepada Bupati Sikka, sekaligus memberikan masukan terkait fakta dampak dari pasar akhir pekan di Taman Tugu Tsunami Maumere.
Pantauan sikka.victorynews.id Minggu 3 Juli 2022 pagi, sampah berserakan di Taman Tugu Tsunami Maumere. Mulai dari sampah plastik, termasuk kulit jagung rebus.***
