VICTORY NEWS SIKKA - Lereng bercadas dan curam Tanjung Watukrus atau oleh masyarakat sekitar lebih dikenal dengan nama Lian Goa di Desa Ipir Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka NTT.
Melalui tangan terampil yang memiliki seni, mampu merubah lereng bercadas, menjadi spot wisata yang indah dengan geliat ekonomi baru yang menjanjikan.
Baca Juga: Mempertahankan Ekonomi Keluarga, Yonis Siga, Puluhan Tahun Bergelut dengan Tanaman Horti
Vinsensius Ferer (42) berhasil mengubah cadas yang curam berbatu, menjadi destinasi wisata baru melalui konsep wisata bahari sebagai tempat berswafoto dan rekreasi bersama keluarga.
Terdapat beberapa unit Gazebo, Bungalow, Restaurant dan spot-spot tempat bersantai. Memiliki jambatan yang panjang dari jalan besar untuk mencapai spot wisata Lian Goa.
Baca Juga: Kelompok Tani Sinar Bahagia Memilih, Budi Daya 5 Hektar Jagung Hybrida
Posisi desatinasi wisata Lian Goa memiliki pandangan luas yang menjangkau hamparan pesisir pantai, serta menatap laut lepas pantai selatan Kecamatan Bola Kabupaten Sikka.
Deburan ombak yang bergulung memanjang dari tengah laut seolah enggan kembali sebelum menerpa bibir pantai. Buih putih, bagaikan butiran kristal berpencar menjulang setinggi 1 sampai 2 meter saar menerpa dinding batu di bibir pantai.

Ferer (42) selaku pengelola mengisahkan, setelah kembali dari perantauan, tepatnya tanggal 5 April 2015 yang lalu, mulai merintis wilayah itu sebagai salah satu tempat ekonomi baru.
Mengawali dengan menyusun batu karang menjadi titian menuju Lian Goa, Tanjung Watukrus yang berjarak kurang lebih 100 meter. Membangun pondok kecil dan tempat duduk dari kayu seadanya.
Baca Juga: Bertambah 3.398 Orang Penerima PKH di Sikka, 817 Masuk Daftar Tunggu
"Waktu saya pulang dari rantau, bingung mau kerja apa. Saya awalnya dipikir sudah gila karena dianggap tempat ini tidak bermanfaat," kisah Ferer.
Selanjutnya mulai menata tebing cadas yang curam yang dikerjakan secara manual dengan tenaga manusia. Mulai membangun fasilitas, seperti anak tangga, kolam hias dan taman.
Baca Juga: Jagung Milik Petani di Talibura diserang Hama Tikus