VICTORY NEWS SIKKA - Situs bersejarah Kewa Wolot, dari Lepo Kewa Wolot memiliki nilai sejarah yang kokoh dan penuh dengan mistik dan magis.
Dimana puncak gunung lokasi situs bersejarah itu, tidak goyang atau bergetar saat gempa melanda Kabupaten Sikka pada 12 Desember 1992.
"Saat gempa tahun 1992, sama sekali gunung itu tidak goyang. Getarpun tidak dan tidak satupun batu yang bergeser. Banyak orang yang lari dan menyelamatkan diri di tempat ini," kata Fernando Stevenson yang merupakan Tana Pu'ang (tuan tanah) dari suku Kewa Wolot.
Baca Juga: Dinas Pariwisata Kota Kupang Hadirkan Destinasi Wisata Baru
Sebagai salah satu pewaris budaya Kewa Gahar, Nando demikian sapaan karibnya, melantunkan syair sejarah situs ritual Kewa Wolot yang diwariskan leluhurnya.
Seperti diberitakan victorynews.id dengan judul pemuda-sikka-kibarkan-bendera-di-situs-budaya-kewa-wolot
'Kewa uta ramut gawan, Au hei wali ramut wali, Au ledung ramut ha, henu boru lau Siam Sina Malaka, naha pikut no alu lean newan beta wera ha', yang berarti, tanah Kewa Gunung banyak akar, akarnya tidak berkesudahan sampai ke daerah Siam, Cina dan Malaka patah satu tumbuh seribu.
Baca Juga: Taman Doa Harus Mampu Menarik Minat Wisatawan
"Ini sejalan dengan semangat NKRI sebagai harga mati yang sudah berakar di setiap sanubari warga negara Republik Indonesia," ujarnya. ****