VICTORY NEWS SIKKA - Masyarakat Indonesia saat ini membutuhkan figur Presiden RI yang siap melayani kebutuhan rakyat, bukan dilayani pengusaha.
Melayani kebutuhan rakyat merupakan tindakan seorang pemimpin melalui program-program yang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Hal itu diungkapkan, Direktur Eksekutive Laboratorium Survei Indonesia (LSI) Albertus Dino, saat memaparkan hasil penelitian sosok figur calon presiden (capres) 2024.
Baca Juga: Regulasi Pemilu Harus Jelas dan Tegas
Seperti dikutip dari suara merdeka.com dengan judul, survei-lsi-figur-capres-idaman-adalah-yang-mau-melayani-rakyat?page=3
Menurut Albertus Dino, dengan pertanyaan secara spontan partai politik yang berkontribusi terhadap penanggulangan covid-19 dan pemulihan ekonomi, Partai Golkar dinilai oleh sebanyak 89,3 persen responden sebagai partai politik yang paling berkontribusi.
Di urutan kedua PDI Perjuangan dinilai oleh sebanyak 76,4 persen, lalu PKB 73,9 persen, Partai NasDem 70,6 persen, Partai Gerindra 62,7 persen, PPP 52,7 persen, PAN 51,9 persen, PKS 20,8 persen, dan Partai Demokrat 20,1 persen.
Baca Juga: Budayawan Angkat Bicara Soal Tagar Sunda Tanpa PDIP
Sementara terkait nama calon presiden, nama Airlangga Hartarto menjadi nama yang paling banyak diinginkan dan dipilih dengan tingkat elektabilitas 19,2 persen.
Kemudian Ganjar Pranowo di urutan kedua dengan tingkat elektabilitas 14,3 persen, Prabowo Subianto 11,7 persen, Kasad Jenderal Dudung Abdurachman 6,2 persen , Sri Mulyani 4,1 persen, Basuki Tjahaya Purnama 3,7 persen.
Hasil penelitian melalui survei dengan memberikan pertanyaan kepada 1.850 responden secara terbuka dengan pertanyaan partai politik mana yang akan dipilih jika pemilu digelar hari ini.
Hasilnya menempatkan PDI Perjuangan sebagai partai politik dengan tingkat keterpilihan tertinggi. PDIP memiliki elektabilitas 14,2 persen.
Baca Juga: Cara Aman di WhatsApp Walau Ganti Nomor Telepon
"Tren elektabilitas partai politik saat masih dipegang oleh PDIP sebagai peraih suara tertinggi, walaupun elektabilitas menurun dibandingkan hasil real pemilu 2019. Pada urutan kedua, ditempati Partai Golkar yang memiliki elektabilitas sebesar 13,6 persen," ujar Albertus.
Ketiga ada Partai Gerindra dengan elektabilitas 12,7 persen. Kemudian, Partai Demokrat menempati urutan keempat dengan elektabilitas sebesar 8,9 persen.
Pengumpulan data dilakukan pada 29 Desember 2021 hingga 13 Januari 2022. Kendali kualitas dilakukan secara random terhadap 58 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check), penyaksian wawancara atau pengecekan via telepon.***