SIKKA, VICTORYNEWS - Dalam sepekan terakhir, harga beras di seluruh pasar pasar tradisional di Kabupaten Sikka naik drastis.
Kondisi ini membuat sejumlah petani mulai kewalahan dan terpaksa beralih ke jagung giling sebagai pengganti beras.
Pantauan sikka.victorynews.id Sabtu (11/2) di pasar Alok, pasar Wairkoja dan pasar Tingkat dalam Kota Maumere harga besar mengalami kenaikan.
Baca Juga: Optimalkan Tumbuh Kembang Anak, Camat Tana Wawo: Jangan Takut Ikut KB
Seperti, beras Cap Tujuh Bintang Rp.13.000 per kg,
beras Cap Sayur Rp 13.000 per kg, beras Cap Ramos Bandung Rp. 14.000 per kg,
beras Cap Kepala Singa Rp.14.000 per kg dan beras Cap 4 Mata Rp. 14.000 per kg.
Zubaidah (40) seorang pedagang beras di pasar Alok mengatakan, terjadi kenaikan harga beras dari distributor beras dari Sulawesi.
"Sudah 1 minggu ini harga beras dari bos di Sulawesi naik, sehingga kami di sini, terpaksa kasih naik harga," kata Zubaidah.
Baca Juga: Politisi NasDem, Julie Sutrisno Mengucap Selamat HPN 2023 bagi Insan Pers di NTT
Jamal (36) seorang penjual beras di pasar Tingkat, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur, mengatakan bahwa stok beras dari Sulawesi yang masuk di Kabupaten Sikka sangat terbatas.
"Terbatas sekali beras yang masuk di Maumere, karena harus dibagi ke Kabupaten Ende, ini salah satu sebab beras naik," ujarnya.
Berbeda dengan pedagang beras di pasar Wairkoja Desa Wairkoja, Kecamatan Kewapante yang menyebutkan penyebab beras naik di Sikka akibat kapal tidak masuk dari Sulawesi.
Baca Juga: Kajari Sikka Tegaskan Penahanan Tersangka Dugaan Korupsi Dana BTT Bukan karena ada Aksi Demo
Terhadap kondisi ini membuat sejumlah petani di Sikka mulai kewalahan untuk membeli beras. Terpaksa beralih ke jagung giling sebagai pengganti beras.
Maria Nona (50) seorang pejual sayur dan ubi kayu di pasar Alok mengaku tidak sanggup lagi membeli beras karena harga melambung tinggi.
Ia mengakui terpaksa harus membeli jagung giling seharga Rp 8.000 per kg sebagai pengganti beras.